Sedikit kata

Semua Akan Indah Pada Waktunya

--9 Agustus 2019--

02 May, 2016

Paradigma Baru Tentang Pustakawan

https://elementarylibrarian.com/wp-content/uploads/2014/03/school_lib_social_media.png
Tidak banyak yang mengerti/ tahu mengenai pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh pustakawan. Hingga sering kali ada yang menganggap bahwa pustakawan itu enak. Kerjanya cuma duduk di depan komputer lalu internetan. 
Nih saya beritahu sedikit tentang apa sih sebenarnya pekerjaan pustakawan itu. Sebenarnya pekerjaan pustakawan tidak jauh dari pengelohan buku/ koleksi. Tapi itu dulu, sekarang dengan adanya perkembangan teknologi, pustakawan dituntut lebih dari hanya sekedar mengolah buku, lalu melayankan dan kemudian menaruh lagi buku yang telah dikembalikan ke rak (shelving). Namun paradigma  baru yang muncul adalah bahwa pustakawan itu sebagai pengelola informasi. 
Informasi bentuknya bermacam-macam, bisa buku, internet, brosur, e-book, dan masih banyak lagi. Padahal kita tahu bersama bahwa informasi berkembang begitu cepat dan tak dapat dikontrol oleh siapapun. Disinilah peran pustakawan. Pustakawan membantu pemustaka (pengguna) untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan. 
Mungkin banyak dari kita yang mencoba untuk mencari informasi melalui google, namun apakah yakin bahwa informasi yang kita dapatkan itu berasal dari sumber yang terpercaya? Pustakawan mampu untuk memberikan informasi dari sumber yang terpercaya tersebut. Misalnya dari jurnal, website resmi atau blog resmi dari penulis yang memang mempunyai kompeten dibidangnya. 
Untuk memperoleh informasi yang baik tersebut, tentu pustakawan harus mencari dan memilih nya dengan cara melakukan browsing di internet.
Lalu mengenai media sosial. Kita tahu bahwa informasi berkembang pesat justru melalui media sosial. Hingga pada akhirnya media sosial itu menjadi hal wajib yang harus dimiliki dan dibuka oleh setiap orang. Misalnya akun twitter yang sering digunakan oleh orang-orang penting yang berada di pemerintahan. Untuk mengetahui informasi mengenai kenegaraan/ pemerintahan dari perspektif perseorangan atau lembaga tentu twitter menjadi alat yang sangat tepat. Bahkan kita bisa memberikan masukan dan kritik kepada orang tersebut. 
Media sosial juga menjadi alat yang paling ampuh untuk melakukan promosi. Hampir setiap orang di Indonesia terhubung menggunakan media sosial. Dalam hal ini, apabila pustakawan melakukan promosi tentang perpustakaannya, dapat dipastikan akan lebih banyak dan jauh jangkauan yang dapat diraih. Hal ini akan lebih efektif, walaupun promosi secara konvensional juga harus tetap dilakukan. 
Itu mungkin alasan mengapa pustakawan sebagai pengelola informasi harus selalu terhubung dengan internet dan media sosial.
Pekerjaan yang dilakukan pustakawan tersebut memang belum sepenuhnya dapat menjawab harapan dari pengguna mengenai layanan yang seharusnya dilakukan oleh perpustakaan. Namun dengan semangat berkarya, tentunya pustakawan ingin menjadi perpustakaan menjadi lebih dari hanya sekedar pada umumnya (more than just a library). Selamat berkarya.

Pustaka Unsyiah


No comments:

Post a Comment